Pengertian sistem koloid
Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid. Kata koloid diambil dari bahasa Yunani yaitu kolla artinya lem (glue) dan oidos artinya seperti.
Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi). Fase terdispersi adalah Partikel-partikel yang tersebar dalam sistem dispersi koloid dan mediumnya disebut medium pendispersi.
Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Campuran air dan gula membentuk larutan homogen yang disebut larutan sejati. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya. Air dan pasir membentuk campuran heterogen yang disebut suspensi kasar.
Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar daripada 10–7 cm dan lebih kecil daripada 10–5 cm atau antara 1–100 nm (1 nm = 10–9 m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak dapat menembus selaput semipermeabel.
Berikut ini perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi
Jenis-jenis koloid
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat.
Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya koloid dapat dibedakan menjadi:
a. Sol
Sol mempunyai fase terdispersi padat. Sol terdiri atas
1) sol padat dengan medium pendispersi padat.
Contoh sol padat: paduan logam, gelas berwarna, dan intan;
Gelas/kaca bewarna (sumber: google image) |
2) sol cair atau sol dengan medium pendispersi cair.
3) sol gas atau aerosol padat dengan medium pendispersi gas.
contoh aerosol : asap, debu di udara.
b. Emulsi
Emulsi mempunyai fase terdispersi cair. Emulsi terdiri atas
1) emulsi padat atau gel
Emulsi padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi padat yang tidak dapat bercampur. Misalnya, mentega adalah dispersi air dalam lemak.
Contoh emulsi padat: keju, mentega, agar-agar;
2) Emulsi cair atau emulsi
Emulsi adalah sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogen. Misalnya, minyak dalam air dan susu. Jika minyak dimasukkan ke dalam air, akan diperoleh emulsi minyak air. Sebaliknya, jika tetestetes air dimasukkan ke dalam minyak diperoleh emulsi airminyak. Pada umumnya emulsi kurang mantap. Untuk memantapkan suatu emulsi perlu ada zat pemantap yang disebut emulgator. Fungsi zat pengelmusi (emulgator) adalah menurunkan tegangan permukaan cairan sehingga tidak mudah bergabung Iagi. Contoh emulgator, sabun, detergen, gelatin, lesitin, kasein, fosfolipida, gom, senyawa fluorokarbon, dan alkanolamida Iemak.
contoh emulsi cair : susu, mayones, dan krim tangan.
3) emulsi gas atau aerosol cair
Aerosol cair ialah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas. Aerosol alam yang sering kita jumpai, misalnya kabut dan awan. Kabut terjadi jika udara yang memiliki kelembapan tinggi mengalami pendinginan sehingga uap air yang terkandung di udara mengembun dan bergabung membentuk sistem koloid.
Jika letaknya dekat di permukaan bumi, sistem itu disebut kabut, dan apabila terdapat di angkasa disebut awan. Selain itu, ada aerosol yang sengaja dibuat oleh manusia yang diperuntukkan dalam bidang industri. Misalnya, insektisida, obat nyamuk cair, dan kosmetik yang disemprotkan pada waktu digunakan. Contoh kosmetik adalah hair spray, spray deodoran,
dan parfum. Spray deodoran adalah cairan bahan polimer dan pengharum yang dimasukkan ke dalam tabung yang bertekanan tinggi dan berisi cairan senyawa fluorokarbon yang mudah menguap. Apabila campuran itu disemprotkan, maka butiran-butiran halus dari campuran akan tersebar di udara dan membentuk sistem koloid.
Seperti yang telah disebutkan diatas, Contoh aerosol cair: kabut, awan, dan hairspray.
c. Buih
Buih mempunyai fase terdispersi gas. Buih terdiri atas
1) buih padat
Busa padat adalah sistem koloid yang terjadi jika padat terdispersi dalam gas, misalnya batu apung. Busa padat terjadi pada suhu tinggi dengan medium pendispersi yang mempunyai titik lebur di atas suhu kamar sehingga pada suhu kamar berwujud padat.
contoh buih padat : batu apung, karet busa, dan styrofoam
2) buih cair atau buih
Busa atau buih adalah sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya cair. Apabila medium pendispersinya mengandung surfaktan, maka busa akan stabil. Busa sabun adalah sistem koloid yang stabil karena sabun merupakan surfaktan. Molekul surfaktan cenderung terkonsentrasi pada permukaan atau antarpermukaan cairan dan gas, dan terdiri atas dua bagian, yaitu yang bersifat nonpolar dan gugus polar.
contoh buih cair : buih sabun dan putih telur.
Apa kamu merasa ada yang kurang?
Kenapa campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid?
Hal ini disebabkan campuran gas dengan gas selalu menghasilkan campuran yang homogen dalam segala perbandingan. Partikel-partikel gas berukuran molekul atau ion (diameter kurang dari 10–7 cm) dan jarak antara partikel gas tersebut sangat renggang.
Cara membedakan koloid dan larutan
Terkadang cukup sulit untuk membedakan larutan sejati dengan sistem koloid jika hanya dilihat secara sekilas.
Cara yang sederhana untuk membedakannya, yaitu dengan melewatkan cahaya pada kedua sistem tersebut. Larutan sejati meneruskan cahaya (transparan) sedangkan koloid menghamburkannya. Peristiwa ini disebut Efek Tyndall. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi.
Baca juga
5 Sifat Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari
Perbedaan Koloid Liofil dan Liofob
Soal latihan
Kumpulan Soal Kimia SMA Kelas 11 Tentang Koloid dan Kunci Jawabannya
2 comments
Write commentsLengkap, sangat membantu gan, saya terbantu dengan penjelasan busa sabun merupakan koloid yang stabil, semoga makin sukses dan jaya
ReplySenang penjelasan tentang koloid di atas bisa membantu anda
ReplyEmoticonEmoticon