Kelarutan (Solubility)
kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimal zat yang dapat
larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dapat dinyatakan dalam satuan
mol/L. Kelarutan disimbolkan “s”. Kelarutan suatu zat bisa juga dinyatakan
sebagai massa dalam gram yang dapat melarut dalam 100 gram pelarut membentuk
larutan jenuh pada suhu tertentu atau mol per liter larutan.
Apabila melarutkan garam NaCl dalam
air, maka akan diperoleh larutan garam NaCl. Bagaimana jika NaCl ditambahkan
secara terus-menerus? Apa yang terjadi? Penambahan NaCl secara terus-menerus
akan membuat larutan menjadi dalam keadaan jenuh. Setelah mencapai keadaan
jenuh ternyata tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi
pula proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain, dalam
keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat tidak larut dengan
larutannya. Jadi ketika NaCl yang ditambahkan melebihi kelarutan NaCl maka akan
terbentuk kristal-kristal NaCl dalam larutan tersebut.
Salah satu faktor yang memengaruhi
kelarutan adalah suhu. Semakin tinggi suhu larutan, maka kelarutan suatu zat
semakin besar. Suatu zat padat dilarutkan dalam air yang suhunya dinaikan, maka
kelarutan zat padat tersebut semakin tinggi. Hal ini disebabkan molekul zat
padat menjadi renggang sehingga gaya antarmolekulnya kecil.
Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Apabila pada keadaan kesetimbangan
heterogen terdapat larutan dan padatan, maka hanya molaritas ion-ion saja yang diperhitungkan
dalam menentukan harga tetapan kesetimbangan. Hal itu disebabkan molaritas
padatan di dalam larutan jenuh selalu sama. Tetapan kesetimbangan yang berlaku
disebut tetapan hasil kali kelarutan dan disimbolkan Ksp.
Jika pada larutan jenuh senyawa ion MxAy
ditambahkan air, maka senyawa ion MxAy akan terionisasi
dan terjadi reaksi kesetimbangan. Persamaan reaksi kesetimbangan secara umum dapat
dituliskan sebagai berikut.
MxAy(s) ←→ x My+
(aq) + y Ax– (aq)
Dengan:
x,y = koefisien reaksi
Ksp = tetapan hasil kelarutan
[My+] = molaritas ion My+ (M)
[Ax+] = molaritas ion Ax+ (M)
Contoh:
Tentukan persamaan Ksp dari
Ca(OH)2 !
Ca(OH)2
dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya,
Ca(OH)2(s)
←→ Ca2+(aq) +
2 OH–(aq)
maka dari rumus umum Ksp diperoleh Ksp =
[Ca2+][OH–]2
Hubungan Kelarutan (s) dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan(Ksp)
Dikarenakan s dan Ksp sama-sama dihitung
pada larutan jenuh, maka nilai Ksp ada keterkaitannya dengan nilai s.
Secara umum hubungan antara kelarutan (s) dengan
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk larutan elektrolit AxBy
dapat dinyatakan sebagai berikut.
dengan :
x dan y = koefisien reaksi
Ksp = tetapan hasil kali kelarutan
s = kelarutan (mol/L)
Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
Penambahan ion senama dapat merubah
molaritas zat. Sesuai asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan apabila
ke dalam larutan jenuh ditambahkan ion senama, maka kesetimbangan akan bergeser
ke kiri (ke arah pereaksi). Maka penambahan ion senama akan berakibat
menurunnya kelarutan dari suatu zat.
Contoh:
Dalam larutan jenuh Ag2CrO4
terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion Ag+
dan ion CrO42–.
Ag2CrO4(s) « 2
Ag+(aq) + CrO42–(aq)
jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan larutan
AgNO3 maka akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ dalam larutan.
AgNO3(aq) ⎯⎯→ Ag+(aq) + NO3– (aq)
Sesuai asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan,
penambahan konsentrasi ion Ag+ akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
Sehingga kelarutan Ag2CrO4 menjadi berkurang.
Penggunaan Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat
Harga Ksp suatu elektrolit
dapat dipergunakan untuk memisahkan dua atau lebih larutan yang bercampur
dengan cara pengendapan. Proses pemisahan ini dilakukan dengan menambahkan
suatu larutan elektrolit yang dapat berikatan dengan ion-ion dalam campuran
larutan yang akan dipisahkan.
Setiap larutan memiliki kelarutan
yang berbeda-beda, sehingga akan ada larutan yang mengendap lebih dulu dan ada
yang mengendap kemudian, kemudian masing-masing larutan dapat dipisahkan dalam
bentuk endapannya.
Pada larutan jenuh MA berlaku persamaan:
Ksp = [M+] [A–]
Jika harga [M+][A–] lebih kecil daripada
harga Ksp maka larutan itu belum jenuh. MA yang terlarut masih
sedikit, apabila ditambahkan senyawa MA lagi maka masih dapat larut. Saat [M+][A–]
sama dengan Ksp nya larutan tersebut tepat jenuh.
Ketika [M+][A–] lebih besar daripada Ksp,
hal ini berarti larutan itu lewat jenuh, sehingga MA akan mengendap.
Berdasarkan hubungannya dengan kelarutan, larutan
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
• Jika [M+] [A–] < Ksp, maka
larutan belum jenuh (tidak terjadi endapan).
• Jika [M+] [A–] = Ksp, maka larutan
tepat jenuh (tidak terjadi endapan).
• Jika [M+] [A–]
> Ksp, maka larutan lewat jenuh (terjadi endapan).
Soal latihan
Soal Kimia tentang Kelarutan dan Hasil kelarutan serta Pembahasannya
Kumpulan Soal Kimia Tentang Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan disertai Kunci Jawabannya
Soal latihan
Soal Kimia tentang Kelarutan dan Hasil kelarutan serta Pembahasannya
Kumpulan Soal Kimia Tentang Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan disertai Kunci Jawabannya
EmoticonEmoticon