Berikut ini soal fisika SMA kelas 1 tentang kalor dan pembahasannya:
Di bawah ini adalah contoh-contoh soal tentang kalor dan pembahasannya. Jika kalian belum begitu paham tentang materi tersebut silahkan baca dulu Rumus Menghitung Banyaknya Kalor untuk Mengubah Suhu atau Wujud Zat. Apabila kalian sudah menguasai materi kalor silahkan langsung kerjakan soal latihan berikut. Jika ada pertanyaan jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar.
1. Suhu sebuah
benda 60oC nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat Reamur dan
derajat Fahrenheit.
Jawab :
a. C: R = 5: 4
60: R = 5: 4
5 R = 240
R = 48oR
Jadi 60oC = 48oR
b. C: (F – 32)
= 5: 9
60: (F – 32) =
5: 9
5(F – 32) = 540
5F – 160 = 540
5F = 700
F = 140
Jadi 60oC
= 140oF
2. Air sebanyak
6 kg bersuhu 25 oC dipanaskan hingga bersuhu 75 oC. Jika
kalor
jenis air 4.200 J/kgoC, tentukan kalor yang
diserap air tersebut!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 6 kg,
c = 4200 J/kgoC,
Δt = (75-25)oC = 25 oC
Ditanyakan: Q
= ... ?
Jawab:
Q = m.c. Δt = 6 kg × 4.200 J/kgoC
× 50 oC = 1.260.000 J = 1.260 kJ
3. Sepotong
logam yang memiliki massa 5 kg, dipanaskan dari suhu 40° C hingga 200° C. Jika
kalor yang diserap oleh logam sebesar 250 kJ. Tentukan kapasitas kalor dan
kalor jenis logam tersebut?
Jawab:
4. Berapa
banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 6 gram es pada suhu 0° C menjadi
uap air pada suhu 100° C? (cair = 4,2 J/k °C, KL = 336 J/g, dan KU
= 2.260 J/g)
Jawab:
Q1 Proses Lebur
Q1 = m x KL = 6 × 336 = 2.016 J
Q2 Proses
menaikkan suhu
Q2 = m xcair x ∆T
= 6 × 4,2 × 100
= 2.520 J
Q3 Proses
penguapan
Q1 = m x Ku
= 6 × 2.260
= 13.520 J
Qtotal = Q1
+ Q2 + Q3
= 2.016 + 2.520
+ 13.520
= 18.056 J
Jadi, kalor
yang dibutuhkan sebesar 18.056 J
5. Sebanyak 200
g air yang bersuhu 100° C di tuangkan ke dalam bejana dari aluminium yang
memiliki massa 0,8 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25° C, kalor jenis
aluminium 900 J/kg °C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg °C, maka tentukan suhu
kesetimbangan yang tercapai! (asumsikan tidak ada kalor yang mengalir ke
lingkungan)
Q lepas = Q terima
m × cair
× ∆T air = m × cBejana × ∆T Bejana
0,2 × 4.200 ×
(100 – Takhir ) = 0,8 × 900 × (Takhir –
25)
84.000 – 840 Takhir
= 720 Takhir – 18.000
1.560 Takhir = 102.000
Takhir = 102.000/1.560
Takhir = 65,38
°C
Jadi suhu pada kesetimbangan adalah 65,38 °C
6. Sebuah benda
yang terbuat dari besi memiliki panjang 60 m. Berapakah pertambahan panjang
besi itu, jika dipanaskan dari suhu 20°C menjadi 140°C? (a = 12 × 10-6 °C-1 )
Jawab:
∆L =L1x
a x ∆T
= 60 × 12 × 10-6
× 120
= 0,0864 m
Jadi,
pertambahan panjang besi tersebut sebesar 0,0864 m.
7. Pada suhu
25° C sebuah pelat besi luasnya 80 m2. Apabila suhunya dinaikkan
menjadi 105° C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka
tentukan luas pelat besi tersebut!
AT= A0
(1 +b x ∆T)
= 80(1 +
0,000024 × 80)
= 80(1 +
0,00192)
= 80 × 1,00192
= 80,1536 m2
Jadi, luas
pelat besi setelah dipanaskan adalah 80,1536 m2.
8. Sebuah
bejana tembaga dengan volume 100 cm3 diisi penuh dengan air pada
suhu 20oC. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100oC.
Jika a tembaga = 1,8 . 10-5/oC
dan g air = 4,4 .10-4/oC, hitung
berapa volume air yang tumpah?
Jawab:
Menghitung
volume bejana (tembaga) setelah dipanaskan:
VT =
Vo (1 + 3a. ∆T)
VT =
100 (1 + 5,4 . 10-5 . 80)
VT =
100,432 cm3
Menghitung
volume air setelah dipanaskan:
VT =
Vo (1 + g . ∆T)
VT =
100 (1 + 4,4 . 10-4 . 80)
VT =
103,52 cm3
V air yang
tumpah = VT air – VT tembaga
= 103,52 –
100,432
= 3,088 cm3
Jadi V air yang
tumpah adalah 3,088 cm3
EmoticonEmoticon