1. Tuberculosis (TBC)
Myrightspot.com-Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa pada jaringan paru-paru. Tuberculosis merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara. Bakteri Mycobacterium tuberculosa dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC. Organ yang diserang TBC umumnya adalah paru-paru, akan tetapi bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
Sering kali, tuberkulosis yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi laten, di mana terdapat bakteri TBC yang belum aktif secara klinis. Saat masa inkubasi, penderita TBC biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan penyakit belum menular. Setelah periode waktu tertentu bakteri tersebut akan aktif dan mulai menunjukkan gejala. Periode waktu tersebut bermacam-macam tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien, dapat beberapa minggu atau bahkan beberapa tahun. TBC akan berkembang lebih cepat jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, contohnya pada penderita HIV. Saat sudah berkembang, gejala-gejala tuberkulosis akan mulai terlihat. Gejalanya tergantung organ mana yang diserang. Gejala TBC dapat berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, sesak napas, kehilangan nafsu makan, lelah, lemah dan penurunan berat badan.
gejala tuberculosis (sumber: verywellhealth.com) |
2. Kanker Paru-paru
Kanker paru adalah kondisi ketika sel-sel jaringan di paru-paru tumbuh dengan luar biasa cepat, menyebabkan tumor terbentuk. Paru-paru sendiri adalah organ utama dalam sistem pernapasan manusia. Kanker paru-paru menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam berfungsi, menyebabkan kualitas hidup yang buruk. Kanker paru-paru adalah kondisi yang serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Kanker paru dapat berkembang karena racun yang masuk ke dalam paru-paru. Penyebab kanker paru-paru yang paling umum adalah merokok.Meskipun demikian, bukan berarti setiap perokok akan terkena kanker paru-paru. Orang yang tidak merokok atau perokok pasif juga memiliki kemungkinan terserang kanker paru-paru meski jumlahnya lebih rendah.
kanker paru-paru (sumber: smart.servier.com) |
Pengobatan kanker paru-paru tergantung dari tipe kankernya dan kondisi tubuh secara umum. Radioterapi dapat dilakukan untuk menghancurkan sel kanker jika kondisi kesehatan penderita lemah, radioterapi merupakan salah satu pemanfaatan radiasi di bidang medis. Pembedahan dan radioterapi tidak dapat dilakukan jika kanker sudah menyebar. Untuk kasus tersebut biasanya kemoterapi digunakan sebagai pengobatan kanker paru-paru. Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan sebagai cara pengobatan kanker paru-paru jika sel kanker hanya berada di satu sisi paru-paru dan belum menyebar.
3. Asma
Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang membabkan penderitanya sulit bernapas. Asma disebabkan oleh peradangan dalam saluran pernapasan. Peradangan membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Hal tersebut mengakibatkan saluran pernapasan menyempit dan menyebabkan kurangnya udara yang mengalir ke paru-paru.
Selain itu penyempitan juga dapat disebabkan oleh produksi lendir berlebih pada saluran pernapasan. Asma bukanlah penyakit yang menular, sehingga kita tidak perlu takut tertular jika berdekatan dengan orang yang menderita penyakit asma. Meskipun paling sering dimulai pada masa kanak-kanak, asma dapat mempengaruhi orang dari segala usia.
saluran pernapasan penderita asma (sumber : coloradoallergy.com) |
Selain itu penyempitan juga dapat disebabkan oleh produksi lendir berlebih pada saluran pernapasan. Asma bukanlah penyakit yang menular, sehingga kita tidak perlu takut tertular jika berdekatan dengan orang yang menderita penyakit asma. Meskipun paling sering dimulai pada masa kanak-kanak, asma dapat mempengaruhi orang dari segala usia.
4. Mimisan (epistaksis)
Mimisan adalah pendarahan yang terjadi di hidung. Hidung termasuk salah satu bagian tubuh yang mengandung banyak pembuluh darah kecil yang mudah pecah. Pendarahan disebabkan oleh pecahnya kapiler sampai ke permukaan jaringan epitel rongga hidung. Darah dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi yang berbeda-beda. Namun, biasanya kondisi ini hanya terjadi di satu lubang hidung saja.Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Faktor pemicunya bisa berupa penggunaan obat-obatan, keturunan, hingga penyakit.
ilustrasi epistaksis (sumber: pinterst.com) |
Umumnya mimisan tidak berbahaya. Akan tetapi tetap perlu berhati-hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit-penyakit tertentu. Berdasarkan lokasi pendarahan yang terjadi, mimisan terbagi dalam dua jenis, yaitu anterior atau bagian depan dan posterior atau bagian belakang. Mimisan anterior merupakan perdarahan yang berasal dari pembuluh darah di bagian paling depan hidung yang menyebabkan lebih dari 90% kasus mimisan. Mimisan posterior sering terjadi pada orang lanjut usia. Perdarahan berasal dari arteri di bagian belakang hidung. Mimisan posterior termasuk yang kurang umum dibandingkan dengan mimisan anterior.
5. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan pada saluran pernapasan utama (bronkus) yang diakibatkan oleh infeksi. Peradangan pada bronkus menyebabkan terjadinya iritasi dari permukaan organ dan menyebabkan terjadinya penyempitan jalan saluran napas dan meningkatnya produksi lendir.
Berdasarkan lama waktu gejala timbul, bronkitis dapat dibagi menjadi 2 yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut terjadi selama paling lama tiga minggu. Sedangkan bronkitis kronis bertahan sampai minimal tiga bulan dalam satu tahun, dan berlangsung selama dua tahun berturut turut. Bronkitis akut biasa disebabkan karena adanya infeksi dari virus atau bakteria sedangkan bronkitis kronis biasanya disebabkan karena merokok atau terpapar dengan asap rokok.
perbedaan saluran pernapasan yang terserang bronkitis dan normal (sumber: cdc.gov) |
Berdasarkan lama waktu gejala timbul, bronkitis dapat dibagi menjadi 2 yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut terjadi selama paling lama tiga minggu. Sedangkan bronkitis kronis bertahan sampai minimal tiga bulan dalam satu tahun, dan berlangsung selama dua tahun berturut turut. Bronkitis akut biasa disebabkan karena adanya infeksi dari virus atau bakteria sedangkan bronkitis kronis biasanya disebabkan karena merokok atau terpapar dengan asap rokok.
6. Pneumonia (paru-paru basah)
Pneumonia adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara (alveolus) di salah satu atau kedua paru-paru. Pneumonia sering disebut dengan paru-paru basah karena paru-paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Pneumonia biasanya disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Penyakit pneumonia mudah ditularkan melalui udara. Penularannya dapat terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Pada saat bersin atau batuk, virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain.
pneumonia (sumber: drug.com) |
Pneumonia biasanya disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Penyakit pneumonia mudah ditularkan melalui udara. Penularannya dapat terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Pada saat bersin atau batuk, virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain.
7. Pleuritis
Pleuritis adalah peradangan yang terjadi pada pleura. Pleura merupakan selaput yang membungkus paru-paru dan memisahkannya dari tulang rusuk. Di antara kedua selaput pleura terdapat cairan yang membantu mengurangi gesekan pada saat kita bernapas. Saat radang terjadi, cairan tersebut menjadi lengket dan permukaan selaput pleura menjadi kasar, sehingga timbul rasa sakit ketika kedua lapisan pleura saling bergesek, misalnya saat kita bernapas atau batuk.
Penyebab tersering pleuritis adalah infeksi virus dari paru yang menyebar ke pleura. Namun kondisi ini juga bisa terjadi karena penyebab lain, contohnya akibat bakteri. Pengobatan pleuritis tergantung penyebabnya. Bila penyebabnya adalah bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Obat juga dapat diberikan untuk mengatasi peradangan yang terjadi. Bila penyebabnya virus, maka sebenarnya pleuritis akan sembuh secara spontan setelah beberapa hari.
pleuritis (sumber: medicine.net) |
Penyebab tersering pleuritis adalah infeksi virus dari paru yang menyebar ke pleura. Namun kondisi ini juga bisa terjadi karena penyebab lain, contohnya akibat bakteri. Pengobatan pleuritis tergantung penyebabnya. Bila penyebabnya adalah bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Obat juga dapat diberikan untuk mengatasi peradangan yang terjadi. Bila penyebabnya virus, maka sebenarnya pleuritis akan sembuh secara spontan setelah beberapa hari.
8. Emboli
Emboli adalah kondisi di mana terjadinya penyumbatan pembuluh darah akibat adanya benda atau zat tertentu seperti gumpalan darah atau gelembung gas. Sumbatan akan menghambat aliran darah yang membawa oksigen dan karbon dioksida. Penyumbatan tersebut dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada tiap orang, tergantung tipe dan lokasi pembuluh darah yang tersumbat.
Pada dasarnya tubuh memiliki tiga tipe pembuluh darah yang terdapat di seluruh organ tubuh, yakni arteri, vena, dan kapiler. Arteri berperan sebagai penyuplai oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, vena berperan mengembalikan oksigen ke jantung, dan kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena sekaligus mengatur pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Ketika salah satu atau lebih pembuluh darah suatu organ mengalami penyumbatan, fungsi organ tersebut akan terganggu. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, penyumbatan pembuluh darah yang mengganggu fungsi organ dapat menyebabkan kerusakaan pada organ tersebut secara permanen.
Gejala yang dapat muncul pada penderita emboli dapat berbeda, tergantung tipe pembuluh darah yang tersumbat dan lokasi penyumbatan, misalnya paru-paru atau otak. Emboli sangat fatal bagi penderita. Emboli paru-paru dapat terjadi jika terkena serangan jantung, keracunan, overdosis obat, dan tersengat listrik.
emboli pada paru-paru (sumber: healthjade.com |
9. Laringitis
Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada laring. Jika radang sampai ke pita suara, penderita akan kehilangan suara. Pita suara adalah lipatan membran mukosa pada laring. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang bekerja dengan banyak bicara, menyanyi, orang yang rutin terpapar asap rokok, atau mengkonsumsi alkohol berlebih.
Laringitis (sumber: he.wikipedia.org) |
Gejala yang umum pada laringitis yaitu nyeri tenggorokan, batuk, demam, suara yang dikeluarkan serak, atau bahkan kehilangan suara sama sekali. Sebenarnya kebanyakan kasus laringitis bisa pulih tanpa menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu hingga satu minggu. Tujuan pengobatan adalah untuk mempercepat kesembuhan dan meminimalisasi gejala yang mengganggu, misalnya nyeri.
10. Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis akibat kerusakan kantong udara atau alveolus pada paru-paru. Terkikisnya sekat ataraveoli menyebabkan luas permukaan membran pernapasan menjadi berkurang. Akibatnya kadar oksigen yang mencapai aliran darah menurun. Kondisi ini juga membuat paru-paru membesar secara perlahan akibat udara yang terperangkap di dalam kantong dan sulit dikeluarkan. Penyebab utama terjadinya emfisema adalah paparan zat di udara yang mengiritasi paru-paru dalam jangka waktu panjang. Iritasi tersebut dapat disebabkan oleh asap rokok, polusi udara, asap atau debu bahan kimia.
Emfisema (sumber: pinterest.com) |
Penyakit emfisema tidak dapat disembuhkan. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita, serta memperlambat perkembangan penyakit. Beberapa upaya untuk menghambat pekembangan emfisema dan mencegah komplikasi. Contohnya dengan menghentikan kebiasaan merokok, menghindari asap atau polusi udara, berolahraga secara teratur, serta melakukan vaksinasi yang dianjurkan dokter untuk mencegah infeksi paru.
EmoticonEmoticon