Hormon merupakan
bagian dari faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Faktor internal itu sendiri adalah faktor yang berasal dari dalam
tubuh tumbuhan terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.
1.Faktor Intrasel
Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan menurun
pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun merupakan
gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun
organ tubuh tumbuhan.
2.Faktor Intersel
Faktor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
hormon. Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahlibotani dari
Belanda bernama Friedrich Agust Ferdinand Went (1863– 1935). Went berpendapat
bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting dalam pertumbuhan tanaman.
Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang komponennya terdiri atas
senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak
jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen,
asam traumalin.
Mengapa berbagai
jenis hormon tumbuh sangat penting di dalam proses pertumbuhan tanaman? Untuk mengetahui
pentingnya berbagai jenis hormon tumbuh pada tanaman, pelajari satu per satu
pada uraian berikut.
a. Hormon Auksin
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang terdapat pada ujung
koleoptil kecambah gandum (Avena sativa). Pada penelitian Went lebih lanjut,
ternyata diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung koleoptil kecambah
tanaman yang lain. Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid
(IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri
atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika
hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkaspembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel
jaringan batangnya.
Apa kamu tahu pada bagian manakah hormon auksin diproduksi? Hormon auksin
diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh
angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar,
batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul di bawah permukaan
batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut
akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan di atas permukaan batang.
Pengaruh hormon auksin terhadap tumbuhan (tanaman condong ke arah cahaya) |
Mengapa bisa demikian? Karena sifat hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin
akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya
pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan
sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat
dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar
matahari.
Hormon auksin selain berfungsi
merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel akar,
juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut
yang berfungsi sebagai penyerapan air dan mineral, mempercepat aktivitas
pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebab
kan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
kan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
b. Hormon Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan
yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali ditemukan
pada tumbuhan sejenis jamur Giberella fujikuroi (Fusarium moniliformae) oleh
F.Kurusawa, seorang berkebangsaan Jepang. Giberelin adalah zat tumbuh
yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit
berbeda dengan auksin.
Tumbuhan diberi hormon giberelin akan tumbuh lebih memanjang (kanan) sumber : ourcityforest.org |
Fungsi giberelin adalah membantu pembentukan
tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi
apabila giberelin diberikan pada bunga maka buah yang terbentuk menjadi buah
tanpa biji dan sangat nyata mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel. Hal
itu dapat dibuktikan pada tumbuhan kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh
normal, jika pada tumbuhan normal diberi giberelin akan tumbuh lebih cepat.
c. Hormon Sitokinin
Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang
terdapat pada biji jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi
sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel, memperkecil dominasi apikal,
mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu pembentukan akar, tunas, menunda
pengguguran daun, dan menghambat proses penuaan.
Dapatkah kamu menjelaskan mana yang dipengaruhi hormon sitokinin? |
Efek dari sitokinin berlawanan
dengan auksin pada tumbuhan. Contoh jika sitokinin banyak diberikan pada
tumbuhan maka akan banyak tumbuh tunas, tetapi jika sedikit diberikan pada
tumbuhan maka akan terbentuk banyak akar. Hal ini terjadi karena sitokinin
dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan
kuncup samping (lateral).
d.Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman
(inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan
jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel.
Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang
baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur.
Saat kondisi kurang baik asam absisat akan aktif |
Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman berada dalam kondisi
yang kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik,
misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan tersebut mengalami
dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah
tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada
tunas yang terletak pada sel penutup stomata,hal ini menyebabkan stomatamenutup, sehingga penguapan air berkurang dan keseimbangan air di dalam tubuh
tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan
melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya. Fungsi asam
absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada
daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar
tidak berkecambah.
e.Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga
buah menjadi matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam
tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan
berwarna kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadi perubahan warna dari hijau
menjadi kuning sampai merah pada buah karena keluarnya gas etilen dari buah
tersebut.
Gas etilen berperan dalam pematangan buah |
Salah satu cara mencegah terjadinya pembusukan atau kerusakan pada saat
pemeraman buah adalah pada saat buah tua dipetik/dipanen masih berwarna hijau,
kemudian dikemas atau disimpan pada tempat yang berventilasi untuk mencegah
buah tidak cepat masak/matang, sehingga sesampainya di tempat tujuan buah
tersebut baru matang dan tidak rusak atau busuk. Fungsi etilen adalah
menyebabkan buah menjadi masak, menyebabkan pertumbuhan
batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja bersamaan
dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada
tumbuhan berumah satu.
f.Asam Traumalin
Asam traumalin
disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di
daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan
sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin
dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12,
vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut
berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
EmoticonEmoticon