A. Cara Menentukan Golongan
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IA mempunyai 1 elektron valensi yang terletak pada orbital
s.
Contoh:
Li memiliki 3 elektron, maka konfigurasi elektronnya
Li= 1s2 2s1
Li memiliki pengisian elektron terakhir di orbital s maka Li termasuk
ke dalam golongan IA
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA mempunyai 2 elektron
valensi yang terletak pada orbital s.
Contoh:
Mg memiliki 12 elektron, maka konfigurasi elektronnya
Mg= [Ne] 3s2
Pengisian elektron berakhir pada 3s2 , Maka Mg termasuk
golongan IIA.
3. Golongan IIIA disebut
golonga boron
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IIIA mempunyai 3 elektron
valensi yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir
pada orbital p.
Contoh:
Al= [Ne] 3s2 3p1
Elektron pada orbital s ada 2 sedangkan pada orbital p ada 1, jika
dijumlahkan sama dengan 3, maka Al termasuk golongan 3A.
Hal tersebut juga berlaku pada golongan lain. Misalnya unsur dengan
konfigurasi elektron Ar = 3d10 4s2 4p5 maka akan terletak
pada golongan VIIA(ingat jumlahkan elektron pada orbital s dan p terakhir)
4. Golongan IVA disebut
golongan karbon
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IVA mempunyai 4 elektron
valensi yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir
pada orbital p.
5. Golongan VA disebut
golongan nitrogen
Unsur-unsur yang terletak pada golongan VA mempunyai 5 elektron valensi
yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir pada
orbital p.
6. Golongan VIA disebut
golongan oksigen
Unsur-unsur yang terletak pada golongan VIA mempunyai 6 elektron
valensi yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir
pada orbital p.
Unsur-unsur yang terletak pada golongan VIA mempunyai 7 elektron
valensi yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir
pada orbital p.
8. Golongan VIIIA disebut
golongan gas mulia
Unsur-unsur yang terletak pada golongan VIA mempunyai 8 elektron
valensi yang terletak pada orbital s dan p, dan pengisian elektron berakhir
pada orbital p (kecuali helium).
Golongan IB – VIIIB (unsur blok d)
Dalam konfigurasi elektron
unsur, elektron yang terakhir terletak pada orbital d. Nomor golongan
ditentukan oleh banyaknya orbital s terdekat. (Jika dalam konfigurasi
elektron unsur, tidak terkena aturan orbital penuh atau setengah penuh, nomor
golongan = jumlah elektron pada d terakhir ditambah 2).
9. Golongan IB
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IB mempunyai mempunyai 1
elektron valensi pada orbital s, pengisian elektron berakhir pada orbital d
terdekat dan orbital d tersebut terisi penuh oleh elektron(orbital d yang terisi
penuh lebih stabil). Secara umum bisa dituliskan
ns1 (n-1)d10
10. Golongan IIB
Unsur-unsur yang terletak pada golongan IIB mempunyai mempunyai 2
elektron valensi pada orbital s, pengisian elektron berakhir pada orbital d
terdekat dan orbital d tersebut terisi penuh oleh elektron. Secara umum bisa
dituliskan
ns2 (n-1)d10
11.
Golongan
IIIB
Suatu unsur terletak pada golongan IIIB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 3. Secara umum dituliskan
ns2 (n-1)d1
12.
Golongan
IVB
Suatu unsur terletak pada golongan IVB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 4. Secara umum dituliskan
ns2 (n-1)d2
13.
Golongan
VB
Suatu unsur terletak pada golongan VB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 5. Secara umum dituliskan
ns2 (n-1)d3
14.
Golongan
VIB
Suatu unsur terletak pada golongan VB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 6. Secara umum dituliskan
ns1 (n-1)d5
*subkulit terisi
setengah penuh lebih stabil
15.
Golongan
VIIB
Suatu unsur terletak pada golongan VIIB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 7. Secara umum dituliskan
ns2 (n-1)d5
16.
Golongan
VIIIB
Suatu unsur terletak pada golongan VIIIB
jika jumlah elektron pada orbital d terakhir dan orbital s terdekat
berjumlah 8,9 atau 10. Secara umum dituliskan
ns2 (n-1)d6
ns2 (n-1)d7
ns2 (n-1)d8
Golongan Lantanida dan Aktinida
Unsur-unsur lantanida
dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu golongan karena
mempunyai sifat yang sangat mirip. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam. Unsur-unsur
yang terdapat pada golongan lantanida dan aktinida
adalah unsur-unsur transisi blok f, sifat-sifatya berbeda secara signifikan
dengan unsur-unsur transisi blok d.
Unsur-unsur ini
ditempatkan terpisah dalam tabel periodik untuk menunjukkan bahwa keperiodikan
struktur elektroniknya berbeda dengan umumnya unsur lain. Nomor Golongan lantanida dan
aktinida tidak memerhatikan jumlah elektron valensinya. Unsur-unsur golongan
lantanida dan aktinida bersifat radioaktif.
Golongan
lantanida
Golongan
lantanida adalah unsur-unsur yang terletak pada periode 6 golongan IIIB.
Unsur-unsur golongan lantanida memiliki sifat yang mirip. Golongan lantanida
dapat dicirikan dengan pengisian elektron terkakhir pada subkulit 4f.
Golongan aktinida
Golongan aktinida adalah unsur-unsur yang terletak
pada periode 7 golongan IIIB.
dicirikan dengan
pengisian elektron terakhir pada
subkulit 5f. Unsur-unsur golongan aktinida memiliki kemiripan sifat.
B. Contoh
Penempatan Unsur Dalam Periode Pada
Golongan IA
1.
Hidrogen
Unsur Hidrogen terletak pada golongan IA dan periode
1 Karena unsur hidrogen hanya memiliki 1 elektron. Sehingga konfigurasi
elektronnya
H = 1s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, hidrogen
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
yang terisi elektron hanya 1 maka hidrogen berada pada periode 1.
2. Litium
Unsur Litium terletak pada golongan IA dan periode 2
Karena unsur litium memiliki 3 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
Li = 1s2.2s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, Litium
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
atom yang terisi elektron ada 2 maka Litium berada pada periode 2.
3. Natrium
Unsur Natrium terletak pada golongan IA dan periode
3 karena unsur natrium memiliki 11 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
Na = [Ne] 3s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, Natrium
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
atom yang terisi elektron ada 3 maka natrium berada pada periode 3.
4. Kalium
Unsur kalium terletak pada golongan IA dan periode 4
karena unsur kalium memiliki 19 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
K = [Ar] 4s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, kalium
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
atom yang terisi elektron ada 4 maka Kalium berada pada periode 4.
5. Rubidium
Unsur Rubidium terletak pada golongan IA dan periode
5 karena unsur Rubidium memiliki 37 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
Rb = [Kr] 5s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, Rubidium memiliki
1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit atom yang
terisi elektron ada 5 maka Rubidium berada pada periode 3.
6. Sesium
Unsur sesium terletak pada golongan IA dan periode 6
karena unsur sesium memiliki 55 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
Cs = [Xe] 6s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, sesium
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
atom yang terisi elektron ada 6 maka sesium berada pada periode 6.
7. Fransium
Unsur Fransium terletak pada golongan IA dan periode
7 karena unsur Fransium memiliki 87 elektron. Sehingga konfigurasi elektronnya
Fr = [Rn] 7s1
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, Fransium
memiliki 1 elektron valensi di orbital s maka termasuk golongan 1A. Dan kulit
atom yang terisi elektron ada 7 maka Fransium berada pada periode 7.
EmoticonEmoticon