Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Meiosis atau
pembelahan reduksi adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meiosis
berlangsung pada saat pembentukan sel gamet pada organisme diploid atau pada
saat pembentukan spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di jaringan organ
reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah.
Sebagai
contohnya manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah terjadi
pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti testis atau ovarium, akan
terbentuk gamet yang mengandung hanya 23 kromosom.
Pembelahan meiosis sangat penting bagi
organisme yang berkembang biak secara seksual,
yaitu dalam proses pembentukan gamet
(gametogenesis).
Pembelahan meiosis ini memiliki
sifat-sifat berikut.
1. Pembelahan berlangsung dua kali.
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan
adalah 4 buah.
3. Jumlah kromosom sel anak adalah
setengah dari jumlah kromosominduk, yaitu n (haploid).
4. Sifat sel anak berbeda dengan sel
induknya.
5. Terjadi pada sel kelamin (sel
gamet).
6. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar
generasi berikutnya mempunyai jumlah kromoson tetap.
Tahap-tahap pembelahan meiosis.
Meiosis dapat dibagi menjadi dua
periode pembelahan, yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Pada meiosis I terjadi
reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses
yang mirip dengan pembelahan mitosis. Masing-masing periode terdiri atas
tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase.
Meiosis
I
Meiosis I
terdiri atas empat tahap yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan telofase
I. Pada awal meiosis I, nukleus membesar sehingga penyerapan air dari
sitoplasma oleh inti mencapai 3 kali lipat.
Berikut tahap pembelahan meiosis pada
sel hewan yang memiliki dua kromosom atau sepasang kromosom homolog:
1. Profase I
a) Leptoten
Leptoten merupakan tahap pertama
profase, dalam tahap Leptoten terjadi pengumpulan kromosom.
proses-proses yang terjadi pada tahap
leptoten yaitu:
1)kromatin membentuk benang halus
leptonema (kromosom) di bagian inti sel sehingga kromosom tampak seperti massa
yang tidak teratur.
2) Kromonemata merenggang dan kelihatan
sebagai benang-benang halus. Kromomernya menjadi kelihatan dan serabutnya
mungkin telah mengganda tetapi tidak kelihatan. Biasanya nukleolus dan selaput
inti masih ada.
3) Filamen protein mulai terbentuk
secara lateral dan kemudian melekat pada sentromer.
b) Zigoten
Zigoten merupakan tahap kromosom
memendek dan berpasangan (sinapsis).
Pada tahap zigoten terjadi
proses-proses berikut:
1) Kromosom homolog saling
tarik-menarik dan mulai berpasangan. Suatu prosedur yang tetap dan terjadi
antara kromomer dan kromomer.
2) Kromosom homolog yang berpasangan
disebut bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya antarkromosom homolog
dinamakan sinapsis.
3) Pada leptoten terbentuk serabut
protein sebagai elemen lateral yang kemudian melekat pada kromatid. Struktur
ini disebut synaptinemal kompleks. Elemen lateral ini saling menarik dan
melekatkan kromosom menjadi satu.
4) Sinapsis ini memungkinkan pertukaran
bahan genetik dari kromosom induk dan kromosom bapak.
c) Pakiten
Tahap pakhiten merupakan tahap akhir
dari proses berpasangan.
Pada tahap pakiten terjadi prosesproses
berikut:
1) Kromosom makin pendek karena makin
berpilin.
2) Masing-masing bivalen menjadi dua
dan terlihat empat benang yang disebut tetrad. Dua kromatid yang
disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar
kromatid bersaudara disebut kiasma
d) Diploten
Pada tahap diploten terjadi proses
kromosom yang berpasangan mulai memisah.
Proses-proses yang terjadi pada
diploten antara lain:
1) pemendekan kromosom berlangsung
terus;
2) mulai terjadi pemisahan pasangan
kromosom,
3) Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah
silang
4) bukti terjadinya pindah silang ialah
pembentukan kiasma yang terlihat sebagai bentuk silang dari lengan kromosom,
pemisahan gen terdapat pada kromosom yang sama;
5) synaptinemal kompleks kemudian
terlepas dari kromatid.
e) Diakinesis
Diakinesis adalah Tahap akhir profase I
Pada tahap diakinesis terjadi
proses-proses:
1) Pemendekan kromosom mendekati
maksimum.
2) Kiasmata mendekati ujung dan
jumlahnya makin berkurang.
3) Benang gelendong mulai terbentuk selaput
inti mulai menghilang(melarut).
2. Metafase I
Tahap-tahap metafase I:
a) Dinding inti dan nukleolus (anak
inti) menghilang.
b) Benang spindel keluar dari kutub
yang berlawanan dan mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak
ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
3. Anafase 1
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub
yang berlawanan tanpa pemisahan sentromer
Tahap-tahap anafase I:
a) Pemisahan kromosom homolog selesai
kemudian kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromer tidak
membelah dan bagian kromosom yang tertukar bergerak bersama di mana bagian itu
baru saja melekat. Masing-masing kromosom sekarang mempunyai dua
kromatid.
b) Pengaturan kromosom homolog dan
perpindahannya ke arah kutub benang gelendong ini secara kebetulan dan
merupakan dasar hukum pemisahan bebas dan segresi dari Mendel.
4. Telofase I
Tahap-tahap telofase:
a) Retikulum endoplasma membentuk
membran inti di sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di kutub
pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti
(nukleolus) kembali terbentuk.
c) Pembentukan membran plasma untuk
memisahkan sel anakan.
d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid
(n).
B.
Meiosis II
Pada pembelahan
tahap kedua ini (meiosis II) berlangsung seperti mitosis tetapi sebenarnya
bukan mitosis, sel-selnya pada meiosis II bersifat haploid (n). Tidak ada
kromosom homolog, kromatidnya mungkin bukan merupakan belahan dari kromosom
yang sama karena adanya pindah silang dan pertukaran bahan genetik antara
kromatid dari kromosom lain. Pembelahan kedua ini perlu untuk memisahkan
kromatid ke dalam gamet-gamet. Meiosis II juga berlangsung dalam empat tahap
pembelahan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.
Tahap-tahap pada pembelahan meiosis II
1. Profase II
Proses-proses Profase II:
a) Pembelahan dua buah sentriol menjadi
dua pasang sentriol baru.
b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke
arah kutub yang berlawanan.
c) Mikrotubul membentuk spindel dan
membran inti.
d) Selaput inti dan nukleus dalam sel
mulai menghilang, kromosom berubah menjadi kromatid.
2. Metafase
II
Kromosom terletak pada bidang equator
dan setiap sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
Proses-proses yang terjadi pada
metafase II:
a) Spindel menghubungkan sentromer
dengan kutub pembelahan.
b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
c) sentromer melekat pada benang
gelendong;
d) sentromer mulai membelah
3. Anafase II
Proses-proses yang terjadi pada Anafase
II:
a) Seluruh isi sel serta benang-benang
spindel dari gelendong bertambah panjang.
b) sentromer dari masing-masing
kromosom telah membelah
c) Kromatid yang berpasangan saling
berpisah dan masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
4. Telofase II
Proses-proses yang terjadi pada Telofase
II:
a) Benang-benang kromatid yang telah
sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.
b) Karioteka dan nukleus terbentuk
kembali.
c) Pada bidang pembelahan terbentuk
sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian.
d) Setelah melewati 2 kali pembelahan,
maka dari satu sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung
kromosom separuh jumlah sel induknya.
EmoticonEmoticon