A. Sifat Elastis dan Plastis Benda Padat
Elastisitas adalah kemampuan benda untuk
kembali kebentuk semula ketika gaya yang bekerja pada benda tersebut
ditiadakan. Sebuah pegas atau per jika ditarik akan bertambah panjang. Jika
ditekan, pegas atau per tersebut akan menjadi lebih pendek. Jika pegas atau per
tersebut kemudian dilepaskan, pegas atau per akan kembali ke bentuknya semula.
Benda yang memiliki sifat seperti pegas atau per disebut benda elastis.
Selain memiliki sifat elastis, benda padat
juga memiliki sifat plastis. Sifat plastis adalah ketidakmampuan benda untuk
kembali kebentuk semula ketika gaya yang bekerja pada benda tersebut
ditiadakan. Sebagai contoh, benda yang terbuat dari plastisin, lilin, atau
tanah liat ditekan, setelah gaya tekan dihilangkan, benda-benda tersebut tidak
akan kembali ke bentuk semula. Benda seperti ini disebut benda plastis.
B. Tegangan (stress)
Tegangan adalah
gaya yang bekerja per satuan luas penampang. Jika suatu batang
yang luasnya A. Setiap ujung batang tersebut mengalami gaya tarik
sebesar F yang sama besar
dan berlawanan arah. Batang itu dikatakan mengalami tegangan. Apabila ditinjau sebuah
irisan tegak lurus pada panjang batang, tarikan oleh gaya F akan tersebar rata pada luas
penampang A. Oleh karena itu, tegangan didefinisikan sebagai
perbandingan besar gaya F terhadap
luas penampang bidang A.
Secara matematis tegangan dirumuskan:
dengan:
F = gaya tekan/tarik (N),
A = luas penampang yang ditekan/ditarik (m2),
dan
σ = tegangan/stress (N/m2 atau pascal).
C. Regangan ( strain
)
Regangan adalah perbandingan antara
pertambahan panjang dan panjang mula-mula. Jadi regangan merupakan perubahan
relatif ukuran atau bentuk benda yang mengalami tegangan. Jika sebuah batang
yang mengalami regangan akibat gaya tarik F. Panjang batang mula-mula adalah Lo. Setelah mendapat gaya tarik sebesar F, batang tersebut berubah panjangnya menjadi L. Dengan demikian, batang tersebut
mendapatkan pertambahan panjang sebesar ΔL, dengan ΔL = L-Lo . Oleh karena itu, regangan didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-mula.
Secara matematis regangan dirumuskan:
dengan:
ΔL = pertambahan panjang (m),
Lo = panjang mula-mula (m), dan
e = regangan (tidak bersatuan).
D. Modulus Elastisitas(modulus young)
Modulus elastisitas
atau modulus young adalah perbandingan antara
tegangan dan regangan suatu benda. Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan
suatu regangan tertentu bergantung pada sifat bahan dari benda yang mendapat
tegangan tersebut.
Secara matematis, modulus elastisitas dirumuskan sebagai berikut.
dengan memasukan rumus tegangan dan regangan maka:
dengan satuan modulus young (Y) dalam
N/m2.
Menurut Hukum Hooke,
gaya pemulih pada pegas yang berada di dalam batas elastisnya akan selalu
memenuhi persamaan berikut:
Tanda minus
(–)menyatakan arah gaya pemulih yang selalu berlawanan dengan pertambahan
panjang pegas.
E. Hubungan antara tetapan pegas dengan modulus Young/modulus elastisitas
Dari Persamaan-persamaan diatas dapat
diperoleh hubungan antara tetapan pegas dengan modulus Young/modulus elastisitas.
Secara matematis,
hubungan antara tetapan pegas dengan modulus Young/modulus elastisitas dapat
dituliskan sebagai berikut:
1 comments:
Write commentsthanks
ReplyEmoticonEmoticon