A. Usaha
Dalam
kehidupan sehari-hari usaha atau kerja sering diartikan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan, misalnya usaha untuk memenangkan lomba lari. Selama orang
melakukan kegiatan maka dikatakan dia berusaha, tanpa mempedulikan tercapai
atau tidak tujuannya.
Pengertian usaha dalam fisika
didefinisikan sebagai perkalian antara besar gaya yang menyebabkan benda
berpindah dengan besar perpindahan benda yang searah dengan arah gaya tersebut.
Secara matematis besarnya usaha dapat
ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
W : usaha (J)
F : gaya yang beraksi pada benda (N)
s : jarak pergeseran (m)
Usaha merupakan besran skalar, meskipun
gaya F dan perpindahan s termasuk
vektor.
Usaha yang Dilakukan Gaya Membentuk
Sudut Sembarang
Jika suatu gaya konstan F menyebabkan
balok berpindah sejauh s dan tidak searah dengan arah gaya F, maka komponen
gaya F yang segaris dengan perpindahan adalah Fx = Fcos α , dengan α merupakan sudut apit antara arah gaya
dan bidang horizontal.
Jadi besarnya usaha adalah
Usaha yang Dilakukan Gaya Membentuk
Sudut 90o
Berdasarkan persamaan W = F x
s cos α , jika α
= 90°, maka perpindahan benda tegak lurus terhadap gaya yang beraksi pada
benda.
Karena nilai cos 90° = 0, maka akan diperoleh
nilai W = 0. Karena W = 0, dikatakan gaya tersebut tidak
melakukan usaha. Dengan kata lain gaya yang tegak lurus dengan arah perpindahan
benda tidak melakukan usaha. Pada kasus ini dapat diartikan bahwa perpindahan
benda bukan disebabkan oleh gaya tersebut.
Usaha yang Bernilai Negatif
Berdasarkan persamaan W = F x
s cos α , ketika a berada pada rentang 90°
< α < 270°, usaha bernilai negatif. Hal
ini disebabkan cos α bernilai negatif.
Misalnya,
pada kasus benda yang dilempar ke atas. Selama benda bergerak ke atas benda
berpindah setinggi h meter, pada benda bekerja gaya berat w yang
arahnya ke bawah. Pada kasus ini arah gaya berat ke bawah berlawanan dengan
arah perpindahan benda. Ketika benda dilemparkan, benda mendapat sejumlah
energi untuk melawan gaya berat benda. Jadi, usaha yang dilakukan oleh gaya
berat adalah negatif.
Contoh lain usaha yang bernilai negatif
adalah usaha yang dilakukan oleh seorang mengendarai sepeda motor kemudian
mengerem laju sepeda motornya. Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek yang
terjadi antara kedua ban sepeda dengan jalan bernilai negatif karena gaya gesek
berlawanan arah dengan perpindahan benda.
Gaya yang Tidak menyebabkan Benda Berpindah
Gaya yang beraksi pada benda tidak
tetapi mengubah kedudukan benda maka gaya tersebut tidak melakukan usaha(Karena
s = 0, maka W = 0).
Misalnya saja ketika kita mendorong
tembok. Kita dianggap tidak melakukan usaha karena tembok yang didorong tidak
berpindah.
Usaha oleh Banyak Gaya
Kita akan
lebih sering menjumpai usaha yang disebabkan oleh banyak gaya daripada usaha
karena gaya tunggal. Misalnya saat kita sedang berjalan,Gaya-gaya yang bekerja pada
saat kita berjalan adalah gaya berat, gaya normal, dan gaya gesekan.
Bagaimanakah cara menentukan usaha yang
dilakukan oleh berbagai gaya? Untuk dapat menentukan besarny usahanya, kita harus
mengetahui besar gaya dan arahnya.
Gaya-gaya Bekerja Serentak pada
Perpindahan yang Sama
Usaha total yang dilakukan oleh
beberapa gaya yang bekerja serentak dapat dihitung sebagai hasil kali resultan
komponen gaya yang segaris dengan perpindahan dan besarnya perpindahan.
Gaya-gaya Bekerja pada Perpindahan yang
Berbeda
Karena usaha termasuk ke dalam besaran
skalar, maka usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan yang
berbeda dapat dihitung sebagai hasil penjumlahan aljabar dari usaha yang
dilakukan oleh masing-masing gaya secara individual.
Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut
Menghitung Usaha dengan Grafik
Usaha yang
dilakukan oleh sebuah gaya dapat dilukiskan secara grafis, yaitu dengan menarik
garis komponen gaya sebagai fungsi perpindahannya.
Perhatikan Grafik gaya dan perpindahan
berikut:
Luas daerah diarsir
di bawah grafik F vs x menyatakan usaha yang
dilakukan oleh gaya sebesar F untuk perpindahan benda sejauh x2-x1. Sehingga untuk menghitung usaha
yang dilakukan oleh suatu gaya dapat dilakukan dengan cara menghitung luas
daerah di bawah grafik gaya terhadap perpindahan.
Perhatikan Grafik gaya dan perpindahan
berikut:
Usaha yang
dilakukan sebuah benda dengan perpindahan ∆x digambarkan oleh luas daerah di bawah
kurva gaya sebagai fungsi posisi. Pada grafik diatas terlihat bahwa telah dibagi selang dari x1 ke x2 menjadi kumpulan selang-selang
yang mempunyai panjang ∆x . Setiap selang ∆x,
usaha yang dilakukan adalah luas persegi di bawah kurva F vs x. Jumlah
seluruh luas persegi panjang tiap selang ∆x merupakan luas daerah di bawah kurva.
Oleh karena itu, dapat didefinisikan usaha total yang dilakukan oleh gaya yang berubah-ubah
dari x1 ke x2 adalah luas total di
bawah kurva untuk selang x1
ke x2. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk
perpindahan ∆x = x2–x1
sama dengan luas daerah di bawah kurva F
vs x dengan batas x1 dan x2.
B. Energi
Hampir semua dari kita pasti sering mendengar istilah energi. Kata energi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu ergon yang berarti “kerja”.
Energi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan di alam
ini, terutama bagi kehidupan manusia, karena segala sesuatu yang kita lakukan
memerlukan energi. Terlepas dari begitu pentingnya energi, konsep tentang
energi tidak mudah untuk dijelaskan. Oleh karena itu, kali ini saya hanya akan
menjelaskan sedikit tentang energi, yaitu energi potensial gravitasi, dan energi
kinetik.
Energi
merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Ada bermacam-macam bentuk energi
yang dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain. Energi di alam ini tersedia
dalam berbagai bentuk, misalnya energi kimia, energi listrik, energi kalor, dan
energi cahaya. Energi akan bermanfaat jika terjadi perubahan bentuk dari suatu
bentuk energi ke bentuk lain. Sebagai contoh setrika listrik akan bermanfaat
jika terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
Dalam setiap
perubahan bentuk energi, tidak ada energi yang hilang, karena energi bersifat
kekal sehingga tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Pernyataan tersebut
sesuai dengan hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah bentuknya.
Proses perubahan bentuk energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya disebut konversi
energi. Alat untuk mengubah energi disebut konventor energi.
Perubahan
energi terjadi ketika usaha sedang dilakukan. Misalnya, ketika kita melakukan
usaha dengan mendorong mobil hingga mobil tersebut bergerak maju. Pada proses
usaha sedang berlangsung, sebagian energi kimia yang tersimpan dalam tubuh
diubah menjadi energi mekanik.
Energi Potensial
Energi
potensial diartikan sebagai energi yang dimiliki benda karena keadaan atau
kedudukan (posisinya). Misalnya, energi pegas (per), energi ketapel, energi
busur, dan energi air terjun. Energi potensial juga dapat diartikan sebagai
energi yang tersimpan dalam suatu benda. Misalnya energi kimia dan energi
listrik. Contoh energi kimia adalah energi minyak bumi dan energi nuklir.
Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah
energi yang dimiliki benda karena kedudukan ketinggian dari benda lain. Secara
matematis ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
Ep : energi potensial gravitasi (N)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h : ketinggian terhadap acuan (m)
Energi
potensial gravitasi tersebut adalah energi potensial benda terhadap bidang
acuan yang terletak pada jarak h di bawah benda. Energi potensial
gravitasi terhadap bidang acuan lain tentu saja berbeda besarnya.
Hubungan Antara Usaha dengan Energi
Potensial Gravitasi
Besarnya usaha gaya gravitasi sama
dengan gaya gravitasi dikalikan dengan perpindahan. Secara matematis ditulis
sebagai berikut.
∆Ep merupakan negatif perubahan energi
potensial gravitasi. Besarnya energi potensial grabvitasi sama dengan energi
potensial akhir dikurangi energi potensial mula-mula (∆Ep = Ep akhir – Ep awal).
Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama
dengan minus perubahan energi potensial gravitasi.
Energi potensial gravitasi pada umumnya
terjadi pada benda jatuh bebas atau memiliki lintasan yang lurus. Untuk bidang
melingkar dan bidang miring, persamaan energi potensial gravitasinya adalah
sebagai berikut.
Untuk bidang melingkar:
Untuk bidang miring:
Energi Kinetik
Energi
kinetik adalah energi
yang dimiliki oleh benda karena geraknya. Secara umum energi kinetik suatu
benda yang memiliki massa m dan bergerak dengan kecepatan v dirumuskan
oleh persamaan berikut.
Pada persamaan diatas tampak bahwa
energi kinetik sebanding dengan massa m dan kuadrat kecepatan (v2).
Hubungan energi kinetik dengan usaha
Hubungan energi kinetik dengan usaha
dijelaskan sebagai berikut.
Sebuah benda mula-mula berada pada
posisi x1 bergerak dengan kelajuan v1. Kemudian benda dikenai gaya luar F,
sehingga benda bergerak dipercepat beraturan. Dalam selang waktu t benda
berpindah sejauh ∆x dari posisi x1 ke posisi x2. Pada posisi
x2 benda bergerak dengan kelajuan v2.
Perhatikan Gambar Berikut:
Pada posisi x1, benda bergerak dengan
kelajuan v1, kemudian pada benda bekerja gaya F, sehingga benda
berpindah sejauh ∆x . Usaha yang dilakukan oleh gaya F
pada benda adalah W = F ∆x . Usaha dan energi adalah besaran skalar
yang setara, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan energi kinetik berasal
dari usaha W = F ∆x .
Secara matematis Hubungan energi
kinetik dengan usaha adalah sebagai berikut:
Berdasarkan
persamaan diatas dapat diketahui bahwa usaha yang dilakukan oleh resultan gaya
suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda.
C. Daya
Daya
didefinisikan sebagai kecepatan melakukan usaha atau kemampuan untuk melakukan
usaha tiap satuan waktu. Usaha belum dapat memberikan penjelasan lengkap
tentang perpindahan benda akibat pengaruh gaya. Untuk membedakan waktu yang
diperlukan benda dalam melakukan usaha digunakan rumus daya. Secara matematis
dituliskan:
dengan:
P = daya ( J/s)
W = usaha ( J)
t = waktu (s)
Karena W = F.s, Sehingga
Ingat bahwa s/t = v, sehingga rumus
daya dapat dituliskan:
dengan:
P = daya ( J/s)
F = gaya (N)
v = kecepatan (m/s)
Satuan daya dalam SI adalah joule/sekon
atau watt dimana 1 watt = 1 J/s.
Satuan daya lain yang sering digunakan
adalah daya kuda atau horse power
(hp) atau paarde kracht (pk) dimana: 1 hp = 746 watt
Soal Latihan
Soal Fisika SMA Kelas 11 Tentang Usaha dan Energi
Soal Latihan
Soal Fisika SMA Kelas 11 Tentang Usaha dan Energi
2 comments
Write commentsTerimakasih informasinya
ReplyIya, sama-sama
ReplyEmoticonEmoticon