1. Pengertian Arus dan Tegangan Bolak-Balik
Arus bolak-balik atau alternating
current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah
terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC)
digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan elektronik. Keuntungan
dari penggunaan arus AC ini adalah tegangannya dapat dinaikkan dan diturunkan
dengan transformator.
Arus bolak-balik dapat dihasilkan dengan induksi magnetik dalam sebuah
generator AC. Tegangan listrik yang dihasilkan dari generator pada pusat
pembangkit listrik kurang tinggi untuk transmisi jarak jauh yang efisien.
Tegangan tersebut dinaikkan dengan transformator step-up agar transfmisi jarak jauh menjadi efisien. Sebelum
didistribusikan ke konsumen, tegangan diturunkan kembali dengan transformator
step-down agar lebih aman.
Arus dan tegangan bolak-balik yaitu
arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara
kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan sebelumnya dalam hukum Faraday bahwa
adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan akan menyebabkan
timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujung-ujung
kumparan
tersebut dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan mengalir arus listrik
melalui penghantar tersebut. Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat sebuah
generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik (energi gerak) menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan
generator berbentuk tegangan dan arus listrik sinus soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus
listriknya sebagai fungsi sinus yang sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor).
Diagram fasor menyatakan suatu besaran yang nilainya berubah
secara kontinu. fasor dinyatakan dengan suatu vektor yang nilainya tetap
berputar berlawanan dengan putaran jarum jam. Sebuah fasor memiliki sifat yang
sama dengan vektor, yaitu mempunyai nilai dan arah. Besar fasor sama dengan
amplitudo gelombang, sedangkan sudut antara fasor dan sumbu x positif sama
dengan sudut fasenya.
Apabila sebuah generator dihubungkan dengan suatu penghantar
R dan menghasilkan tegangan
maksimum sebesar Vmax, maka
tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar tersebut dinyatakan :
2. Pengertian Sudut Fase dan Beda Fase dalam Arus Bolak-Balik
Arus
dan tegangan bolak-balik (AC) dapat dilukiskan sebagai gelombang sinussoidal, misalkan
jika dalam suatu rangkaian ada arus dan tegangan yang besarnya dinyatakan dalam
persamaan :
wt atau (wt + 90o) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan
lambang q.
Sedangkan besarnya selisih sudut fase antara kedua gelombang tersebut disebut beda fase.
Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus
listrik tersebut dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus listrik
terdapat beda fase sebesar 90o dan dikatakan arus mendahului
tegangan dengan beda fase sebesar 90o.
3. Nilai Efektif Arus dan Tegangan Bolak- Balik
Nilai efektif arus dan tegangan bolak balik merupakan
nilai arus dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus searah yang dalam
waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang sama akan menghasilkan kalor
yang sama. Nilai tegangan dan arus bolak-balik selalu berubah secara periodik
sehingga menyebabkan, kesulitan dalam mengadakan pengukurannya secara langsung.
Oleh karena itu, untuk mengukur besarnya tegangan dan kuat arus listrik bolak balik
(AC = Alternating Current)
digunakan nilai efektif. Alat-alat
ukur listrik arus bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya.
Hubungan
antara nilai efektif dan nilai maksimum dapat dinyatakan dalam persamaan :
dengan:
Vef = tegangan efektif
Ief = kuat arus efektif
Vmax = tegangan maksimum
Imax =
Kuat arus maksimum
4. Nilai Rata-Rata Arus Bolak-Balik
Nilai rata-rata arus
bolak-balik adalah nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus
searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang
sama pada sebuah penghantar yang sama.
Hubungan
antara nilai arus dan tegangan arus bolak-balik dengan nilai arus dan tegangan maksimumnya
dinyatakan dalam persamaan :
dengan:
Vr = tegangan rata-rata
Ir = kuat arus rata-rata
Vmax = tegangan maksimum
Imax =
kuat arus maksimum
5. Alat Ukur Arus dan Tegangan Bolak-Balik
Arus dan tegangan listrik bolak-balik masing-masing dapat
diukur menggunakan amperemeter dan voltmeter AC. Pada dasarnya alat ukur lisrik
arus bolak-balik tidak menunjukkan nilai yang sesungguhnya, melainkan nilai efektifnya.
Misalkan pada alat ukur amperemeter AC dan voltmeter AC, dari hasil pembacaan
pada skala alat tersebut bukan merupakan
nilai yang sesungguhnya, akan tetapi merupakan nilai efektifnya. Contohnya jika
jarum amperemeter AC menunjukkan angka 20 A, berarti arus efektifnya 20A atau
arus maksimumnya 20 A x akar 2. Ketika jarum voltmeter AC menunjukkan angka 220
V, berarti tegangan efektifnya 220 V atau tegangan maksimumnya 220 V x akar 2.
Sedangkan untuk melihat nilai yang sesungguhnya, misalkan
nilai maksimumnya atau untuk mengetahui tegangan puncak ke puncak yang sering
disebut Vp-p dapat digunakan alat ukur yang disebut dengan CRO yaitu singkatan
dari Cathoda Rays Osciloskop.
Ketika digunakan untuk mengukur arus atau tegangan
bolak-balik, pada layar CRO dapat terlihat bentuk grafik dari arus atau tegangan
bolak-balik terhadap waktu. Pada prinsipnya pada sebuah CRO terdapat tombol
pengatur vertikal (penguat tegangan) yang sering disebut Volt/Dive dan tombol pengatur horisontal
yang sering disebut sweeptime yang
menyatakan lamanya waktu sapuan ke arah horisontal. Dengan memerhatikan skala
yang dapat diatur pada panel CRO, kita dapat menentukan nilai arus atau
tegangan maksimum dan periodenya.
EmoticonEmoticon