Pengertian
Suku Banyak
Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel
berpangkat. Yang dimaksud derajat suatu suku banyak yang dinyatakan dalam x
adalah pangkat tertinggi dari x dalam suku banyak tersebut.
Contoh:
4x3 – 2x2 + 7x – 5
Pada
suku banyak diatas pangkat tertinggi dari x adalah 3. Jadi suku banyak diatas
adalah suku banyak berderajat 3, dengan
koefisien
x3 adalah 4
koefisien
x2 adalah –2
koefisien
x adalah 7
suku
tetapnya –5.
Secara
umum suku banyak dalam x berderajat
n dinyatakan dengan:
dengan:
n adalah bilangan cacah
an, an – 1, … , a0 disebut koefisien-koefisien suku banyak,
a0
disebut suku tetap dan an ≠
0.
Menghitung Nilai Suku Banyak
Suku banyak dengan
derajat n dapat dinyatakan
sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini.
f(x) = anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + … + a1x + a0,
dengan:
n adalah bilangan cacah
an ≠
0.
Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak.
Untuk menentukan
nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
Ada
2 cara untuk menentukan nilai suku banyak, yaitu subtitusi dan metode horner.
Menghitung nilai suku banyak dengan
cara subtitusi
Pada suku banyak f(x) = ax3
+ bx2 + cx + d.
Jika nilai x disubtitusikan h, maka nilai suku
banyak f(x) untuk x = h adalah
f(h) = ah3 + bh2
+ ch + d.
Cermatilah contoh menghitung nilai
suku banyak dengan cara subtitusi berikut.
Contoh:
Hitunglah
nilai suku banyak f(x) = 4x3 – 2x2
+ 7x – 5 untuk x=2!
Jawab:
f(x) = 4x3
– 2x2 + 7x – 5
f(2) = 4.23
– 2.22 + 7.2 – 5
f(2) = 32 – 8 + 14 –
5
f(2) = 33
Jadi
nilai suku banyak f(x) untuk x = 2 adalah 33.
Menghitung nilai suku banyak dengan
metode horner
Misalkan suku
banyak f(x) = ax3 + bx2
+ cx + d.
Jika akan
ditentukan nilai suku banyak x =
k, maka:
f(x) = ak3 + bk2 + ck + d
Bentuk tersebut dapat ditulisakan dalam bentuk
f(x) = (ak2 + bk + c)k + d
f(x) = ((ak + b)k + c)k + d
Sehingga
f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Jika
kita susun skema berdasarkan bentuk diatas akan diperoleh:
Penjelasannya
adalah sebagai berikut:
Tanda panah pada
skema berarti mengalikan dengan k, kemudian dijumlahkan dengan koefisien
yang berada di atasnya.
Jika skema diatas
diuraikan maka prosesnya adalah sebagai berikut
1.
a dikalikan dengan k hasilnya ak, kemudian ditambahkan dengan b sehingga hasilnya
ak+b.
2.
ak+b dikalikan dengan k hasilnya ak2 + bk, kemudian ditambahkan
dengan c maka hasilnya ak2 + bk + c. Begitu seterusnya.
Sebagai catatan,
masing-masing
koefisien x disusun dari pangkat terbesar sampai terkecil. Perpangkatan x
yang tidak ada, koefisiennya ditulis 0.
Untuk
lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. Kita menggunakan soal yang sama dengan yang
sebelumnya untuk membuktikan metode horner dan cara subtitusi akan menghasilkan
nilai yang sama.
Contoh:
Hitunglah
nilai suku banyak f(x) = 4x3 – 2x2
+ 7x – 5 untuk x=2 dengan
metode horner!
Jawab:
Jadi
nilai suku banyak f(x) untuk x = 2 adalah 33.
Maka dapat simpulkan bahwa menghitung nilai suku banyak baik dengan cara subtitusi maupun metode horner akan menghasilkan nilai yang sama.
EmoticonEmoticon