Manusia
memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Untuk memehuni
Kebutuhan tersebut manusia perlu
melakukan kegiatan ekonomi. Dengan melakukan kegiatan ekonomi ini,
manusia akan memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk membeli barang
dan jasa untuk sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya.
Meskipun
jumlahnya sangat terbatas, alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa
tersebut dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia. Barang yang memiliki manfaat
bagi manusia dikatakan bahwa barang itu memiliki nilai bagi manusia. Barang-barang
yang memiliki nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sehingga, nilai barang diartikan sebagai kemampuan barang untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Kegiatan
mengurangi dan atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa secara
berangsur-angsur atau sekaligus disebut dengan konsumsi. Jadi suatu barang atau
jasa dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia jika barang atau jasa
tersebut mempunyai guna dan nilai. Nilai atau manfaat barang dibedakan menjadi
dua, yaitu nilai pakai dan nilai tukar.
Apa perbadaan nilai pakai dan nilai tukar?
1. Nilai Pakai
Nilai
pakai adalah nilai kegunaan barang untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan kata lain, suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai jika barang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai pakai dapat
dibedakan menjadi dua yaitu nilai pakai objektif dan nilai pakai subjektif.
Apa perbedaan nilai
pakai objektif dan nilai pakai subjektif?
a. Nilai Pakai
Objektif
Nilai
pakai objektif adalah kemampuan barang secara umum untuk dipakai memenuhi
kebutuhan hidup. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai pakai objektif jika
barang dan jasa tersebut dapat digunakan untuk memenuhi atau memuaskan
kebutuhan manusia pada umumnya.
Contoh nilai pakai
objektif: makanan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia
b. Nilai Pakai
Subjektif
Nilai
pakai subjektif adalah kemampuan barang untuk dipakai memenuhi kebutuhan hidup
bagi setiap individu secara pribadi. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai
pakai subjektif apabila seseorang memberikan penilaian terhadap barang yang
digunakannya. Nilai pakai subjektif merupakan nilai yang diberikan seseorang
karena barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga penilaian
masing-masing orang dapat berbeda tergantung kemampuan barang tersebut
memberikan kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
Contoh nilai pakai
subjektif: kursi roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai
yang tinggi, tetapi bagi orang yang sehat kursi roda tersebut bernilai pakai
rendah.
2. Nilai Tukar
Nilai
tukar adalah kemampuan barang untuk ditukar dengan barang lain, baik ditukar
dengan uang atau barang lain. Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai
tukar apabila mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Sama hal
dengan nilai pakai, nilai tukar juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
nilai tukar subjektif dan nilai tukar objektif.
Apa
perbedaan nilai tukar subjektif dan nilai tukar objektif?
a. Nilai Tukar
Objektif
Nilai
tukar objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan
barang jenis lain.
Contoh nilai objektif:
Pensil dapat ditukar dengan bolpoint
b. Nilai Tukar
Subjektif
Nilai
tukar subjektif adalah nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu
barang. Nilai tukar subjektif bersifat individualis, artinya bahwa antara orang
yang satu dengan yang lain berbeda, tergantung sudut pandang dan kondisi orang tersebut
.
Orang menilai lukisan berbeda-beda (Photo by Alina Grubnyak on Unsplash) |
Contoh nilai tukar
subjektif: bagi pencinta seni nilai tukar sebuah lukisan tertentu berharga
miliaran, tetapi bagi orang lain bisa saja lukisan tersebut tidak berharga.
EmoticonEmoticon