Tujuan produsen dalam memproduksi barang dan jasa adalah memperoleh keuntungan. Pengertian keuntungan secara sederhana adalah total penerimaan dikurangi total pengeluaran. Untuk memperbesar laba, produsen berusaha semaksimal mungkin menekan pengeluaran dengan cara menekan biaya-biaya produksi.
Namun, tidak semua
produsen menggunakan cara yang etis untuk mencapai tujuannya memperoleh
keuntungan. Sering kita mendengar berbagai kasus produsen yang berproduksi tidak
sesuai etika. Etika produsen merupakan hal yang penting karena jika ia tidak
memegang etika dalam jangka panjang maka ada resiko orang lain tidak mau
bekerja sama dengannya.
Produsen
sebagai pelaku ekonomi haruslah selalu mengedepankan kepentingan masyarakat,
baik produsen individu maupun perusahaan. Tidak sewajarnya mencari keuntungan
sebesar-besarnya dengan mengorbankan kepentingan masyarakat seperti pembuangan
limbah sembarangan, polusi yang diluar batas, dan pemberian upah yang rendah.
1. Memerhatikan
Kelestarian Lingkungan Hidup
Produsen
harus tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam kegiatan produksinya. Produsen
perlu memerhatikan ada tidaknya unsur pencemaran atau perusakan lingkungan
mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, serta dampak dari penggunaan
produk tersebut.
Contoh kegiatan
prodesen yang tetap memerhatikan kelestarian alam:
Produsen sabun membuat
produk sabun yang ramah lingkungan, sehingga produk tersebut dapat terurai
secara alami di alam. Jadi saat digunakan sabun tersebut tidak menyebabkan
pencemaran air.
Perusahaan
akan berusaha memanfaatkan kemampuan tenaga kerjanya semaksimal mungkin. Harus
diingat bahwa kemampuan manusia ada batasnya. Eksploitasi terhadap tenaga kerja
juga dapat merugikan perusahaan. Beban kerja yang melebihi batas dapat
menyebabkan pekerja sakit atau stres. Hal tersebut tentu saja akan merugikan
perusahaan. Perusahaan juga tidak boleh menggunakan pekerja dibawah umur demi
menurunkan biaya produksi. Selain itu Sebaiknya tenaga kerja mendapatkan
fasilitas dan balas jasa sesuai dengan haknya.
Produsen
harus mematuhi peraturan yang berlaku bagi produsen, baik yang menyangkut
lingkungan hidup, perlindungan konsumen, maupun undang-undang persaingan usaha
yang sehat. Aturan-aturan seperti larangan monopoli, harus dihormati agar tercipta
persaingan pasar yang sehat, tidak ada pengusaan sumber daya tertentu oleh
sekelompok kecil orang.
Suatu
produsen dalam melakukan kegiatan produksi tentu tidak terlepas dari lingkungan
sekitarnya. Produsen sebagai pelaku ekonomi juga harus memberi sumbangan pada
pembangunan sosial.
Produsen
harus harus menghingari praktik-praktik tidak etis seperti penyuapan, pencucian
uang, dan penyelundupan. Selain melanggar hukum hal tersebut dapat merugikan
perusahaan itu sendiri.
Etika
produsen dalam berproduksi merupakan langkah proaktif dalam mengambil inisiatif
dalam hal tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Pada dasarnya berperilaku
sesuai etika akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak.
Dengan berperilaku sesuai etika, produsen akan mampu memberikan manfaat bagi perusahaan
yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.
Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan berperilaku sesuai etika adalah munculnya citra positif dari masyarakat terhadap kehadiran perusahaan di lingkungannya. Perusahaan akan memperoleh tanggapan yang lebih positif setiap kali menawarkan produk pada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat.
Jangan lupa like, share and comment ya jika artikel diatas bermanfaat!
EmoticonEmoticon