Bacaan
berikut ini dipergunakan untuk menjawab soal nomor 21-24.
(1) Masa kejayaan peradaban Hindu di
tanah Jawa selalu identik dengan mahakarya kebudayaan Hindu, yaitu Candi
Prambanan. (2) Candi Prambanan pun sering dianggap orang awam sebagai satu-satunya
saksi bisu sejarah kultural Hindu masa Mataram Kuno. (3) Padahal, kemegahan
candi itu bukanlah bukti awal tumbuhnya budaya Hindu karena sudah ada sebuah
candi yang telah berdiri sekitar satu abad sebelumnya. (4) Arsitektur bangunan
cikal bakal Peradaban Mataram Hindu itu bernama Candi Gebang. (5) Situs
bersejarah tersebut berlokasi di Dusun Gebang, Kelurahan Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman; sekitar 11 kilo meter utara Kota Yogyakarta. (6)
Candi yang dibangun pada masa Dinasti Sanjaya tersebut, juga memiliki dinding
polos tanpa relief (hiasan ukir-ukiran).
(Sumber:
kompas.id; 7 Maret 2019)
21.
Pemakaian huruf kapital yang salah terdapat dalam kalimatb...
A.
(1)
B.
(2)
C.
(3)
D.
(4)
E.
(5)
22.
Dalam bacaan di atas terdapat penulisan kata yang tidak sesuai dengan pedoman
ejaan bahasa Indonesia, yaitu ...
A.
mahakarya
B.
dianggap
C.
satu-satunya
D.
cikal bakal
E.
kilo meter
23.
Pemakaian kata serapan yang salah terdapat dalam kalimat ...
A.
(1)
B.
(2)
C.
(3)
D.
(5)
E.
(6)
24.
Pemakaian tanda baca koma (,) yang tidak tepat terdapat dalam kalimat ...
A.
(2)
B.
(3)
C.
(4)
D.
(5)
E.
(6)
Bacaan
berikut ini dipergunakan untuk menjawab soal nomor 25-29.
(1) Budi daya kopi bukan hal asing bagi
warga Sendang di lereng tenggara
Gunung
Wilis. (2) Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda ketika itu gencar mendorong budi
daya kopi di Jawa, yang salah satunya kawasan lingkar Gunung Wilis. (3) Di
Sendang sudah lazim warga berbudi daya Robusta dan Arabika Kobra, tetapi kurang
serius karena mereka juga merupakan peternak sapi perah atau sapi pedaging dan
berladang. (4) Para petani kopi tidak mengetahui teknik budi daya hingga
pemasaran yang cermerlang. (5) Hasil panen kopi Robusta terutama hanya dapat
dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga rendah, yakni Rp 18.000,00-Rp
22.000,00 per kilogram. (6) Dinas Pertanian kemudian melakukan pelatihan budi
daya kopi hulu hilir. (7) Pelatihan tersebut mulai dari pembibitan, penanaman,
perawatan, penanganan hama, pemetikan, pemprosesan, hingga pengolahan,
pengemasan, pemasaan reguler, dan pemasaran digital.
(Sumer:
kompas.id, 6 Maret 2019)
25.
Pilihan kata yang tepat terdapat dalam kalimat ...
A.
(1)
B.
(2)
C.
(4)
D.
(5)
E.
(6)
26.
Bentukan kata yang tidak tepat terdapat dalam kalimat ...
A.
(2)
B.
(3)
C.
(4)
D.
(6)
E.
(7)
27.
Antara kalimat (4) dan (5) dapat dipertegas dengan kata penghubung ....
A.
Akibatnya,
B.
Akan tetapi,
C.
Di samping itu,
D.
Sebaiknya,
E.
sementara itu,
28.
Padanan kata yang tepat untuk kaya serapan teknik dalam kalimat (4) adalah ...
A.
gaya
B.
jalan
C.
aturan
D.
kaidah
E.
cara
29.
Pemakaian kata baku terdapat dalam kalimat ...
A.
(1)
B.
(3)
C.
(5)
D.
(6)
E.
(7)
Bacaan
berikut ini dipergunakan untuk menjawab soal nomor 30-35.
(1) Masih seringnya konflik sosial yang
terjadi di Indonesia mendorong pemerintah terus meningkatkan jumlah Pelopor
Perdamaian. (2) .... (3) Kementrian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan
relawan Pelopor Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap
tahunnya. (4) Sampai tahun 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tenaga Perlopor
Perdamaian.
(5) Saat ini jumlah mereka sejak tahun 2015
sampai tahun 2017 sebanyak 1.644 orang yang disebarkan hampir di seluruh
kabupaten/kota di Indonesia. (6) Kemensos kini juga telah memiliki satu relawan
dan pendamping sosial yang berfungsi untuk membantu masyarakat dalam mengatasi
bencana alam dan kemiskian, antara lain Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan
Pendamping Program Keluarga Harapan.
(Sumber:
https//nasional.sindonews.com/read; 20 September 2017)
30.
Isian yang tepat untuk bagian rumpang dalam bacaan di atas adalah ...
A.
Pembentukan Pelopor Perdamaian juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
B.
Penentuan Pelopor Perdamaian tercamtum dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012
tentang Penanganan Konflik Sosial.
C.
Konflik sosial dan bencana sosial harus diantisipasi oleh pemerintah sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012.
D.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
mengamanatkan pemerintah untuk mengadakannya.
E.
Peningkatan jumlah tersebut sesuai dengan anjuran Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
31.
Perbaikan yang paling tepat untuk kalimat nomor (5) adalah ...
A.
Saai ini jumlah mereka sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 sebanyak 1.644 orang
yang disebarkan hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
B.
Saat ini jumlah mereka sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 sebanyak 1.644 orang
yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
C.
Saat ini jumlah mereka sejak tahun 2015 sampai 2017 sebanyak 1.644 orang yang
di sebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
D.
Saat ini jumlah mereka sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 adalah sebanyak 1.644
orang yang disebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
E.
Saat ini jumlah mereka sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 sebanyak 1.644 orang
yang berada hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
32.
Gabungan yang paling tepat untuk kalimat (3) dan kalimat (4) adalah ...
A.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan relawan Pelopor
Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap tahunnya dan
sampai tahun 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tenaga Pelopor Perdamaian.
B.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan relawan Pelopor
Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap tahunnya,
akibatnya sampai tahun 2020 diharapkan tekah tersedia 5.000 tenaga Pelopor
Perdamaian.
C.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan relawan Pelopor
Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap tahunnya
sehingga sampai tahun 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tebaga Pelopor
Perdamaian.
D.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan relawan Pelopor
Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap tahunnya, maka
sampai tahun 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tenaga Pelopor Perdamaian.
E.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pertumbuhan relawan Pelopor
Perdamaian secara nasional sebanyak 200 sampai 500 orang setiap tahunnya karena
sampai tahun 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tenaga Pelopor Perdamaian.
33.
Inti kalimat (6) adalah ...
A.
Kemensos memiliki relawan dan pendamping sosial
B.
Kemensos berfungsi
C.
Kemensos membantu masyarakat
D.
Kemensos mengatasi bencana alam dan kemiskinan
E.
Kemensos memiliki Taruna Siaga Bencana
34.
Simpulan bacaan di atas adalah ...
A.
Pelopor Perdamaian dan relawan sosial akan terus ditingkatkan jumlahnya oleh
Pemerintah.
B.
Pelopor Perdamaian memiliki peran strategis dalam mengatasi bencana alam di
Indonesia.
C.
Pelopor Perdamaian berperan penting dalam mendampingi masyarakat mengatasi bencana
alam dan sosial.
D.
Bencana alam dan bencana sosial merupakan bagian yang harus ditangani oleh
Pelopor Perdamaian.
E.
Peningkatan jumlah Pelopor Perdamaian menjadi hal penting dalam mengatasi
bencana alam dan sosial.
35.
Kalimat yang paling tepat untuk melengkapi informasi dalam paragraf kedua
adalah ...
A.
Kemensos berharap bahwa sinergitas dan kolaborasi bahu-membahu antara Pelopor
Perdamaian dan Tagana tersebut dapat membantu masyarakat dalam menangani korban
bencana alam dan korban bencana sosial.
B.
Harapannya adalah keberadaan Pelopor Perdamaian dapat membantu pemerintah
daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dalam menangani korban bencana
alam, korban bencana sosial, dan fakir miskin.
C.
Kemensos berharap bahwa sinergitas dan kolaborasi bahu-membahu antara Pelopor
Perdamaian, relawan, dan petugas dinas terkait dapat membantu masyarakat dalam
menangani korban bencana alam, korban bencana sosial, dan fakir miskin.
D.
Kemensos berharap bahwa sinergitas dan kolaborasi bahu-membahu antara Pelopor
Perdamaian dan pemerintah daerah tersebut dapat membantu masyarakat dalam
menangani korban bencana alam, korban bencana sosial, dan fakir miskin.
E.
Kemensos berharap bahwa sinergitas dan kolaborasi bahu-membahu antara Pelopor
Perdamaian, Tagana, dan Pendamping Program Keluarga Harapan dapat membantu
masyarakat dalam menangani korban bencana alam, korban bencana sosial, dan
fakir miskin.
Bacaan
berikut ini dipergunakan untuk menjawab soal nomor 36-40.
(1) Menurut salah satu penelitian tahun
2017, partisipasi masyarakat usia 19-24 tahun dalam pendidikan tinggi masih
didominasi oleh kelas menengah atas dan 2,6% sisanya baru diisi oleh kelas
menengah bawah. (2) Hal ini menunjukkan ketidakmerataan akses yang nyata dalam
pendidkan serta ketimpangan sosial. (3) Ide pemerintah perihal kredit
pendidikan sebagai solusi mengatasi ketidakmerataan akses dan ketimpangan
sosial direspons berbagai kalangan.
(4) Baru-baru ini ada pula respons positif
yang ditelurkan oleh dua peneliti dari suatu lembaga reset. (5) Dalam
tulisannya, mereka memaparkan banyak data dan temuan pendukung. (6) Bahkan,
rumusan implementasi kredit pendidikan hingga saat ini belum secara gamblang
diutarakan oleh pemerintah. (7) Mereka menekankan kredit pendidikan perlu
menerapkan orientasi khusus. (8) Kebijakan itu tentunya tidak menyengsarakan
kelas menengah bawah, terutama perempuan. (9) Beban pembayaran kredit dapat
diatur untuk mengurangi risiko menunggak.
(Sumber:
https//kumparan.com)
36.
Gagasan utama bacaan di atas adalah ...
A.
penelitian tentang pendidikan
B.
ketidakmerataan akses pendidikan
C.
ketimpangan sosial terjadi
D.
kebijakan di bidang pendidikan
E.
implementasi kredit pendidikan
37.
Kalimat utama dalam paragraf kedua di atas terdapat pada kalimat ...
A.
(4)
B.
(5)
C.
(6)
D.
(7)
E.
(8)
38.
Kalimat yang tidak berhubungan dengan isi bacaan di atas adalah kalimat ...
A.
(5)
B.
(6)
C.
(7)
D.
(8)
E.
(9)
39.
Masalah yang dibahas dalam bacaan di atas adalah ...
A.
kredit di bidang pendidikan
B.
masalah di bidang pendidikan
C.
kebijakan di bidang penelitian
D.
penelitian di bidang pendidikan
E.
partisipasi di bidang pendidikan
40.
Inti bacaan di atas adalah ...
A.
ketidakadilan pendidikan.
B.
pemberlakuan kredit pendidikan.
C.
respons positif pendidikan.
D.
orientasi khusus kebijakan.
E.
ketidakmerataan pendidikan.
EmoticonEmoticon