Halo sobat! Ketemu lagi nih sama kita di segmen
JASMERAH, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. Seperti semboyan tadi, mari
kita mengulas sedikit materi hari ini. Materi kece hari ini akan membahas
mengenai peran Indonesia di panggung dunia. Sebagaimana yang kita ketahui
bersama, Indonesia yang kala itu baru saja merdeka mempunyai banyak sekali
peran serta di dunia global. Pada awal-awal kemerdekaan, Indonesia sudah berani
memilih untuk melakukan politik bebas aktif. Selain politik bebas aktif,
Indonesia juga sering membantu negara-negara tetangga untuk menciptakan
perdamaian dunia loh. Penasaran ga nih? Yuk kita bahas lebih lanjut lagi!
1. Politik
Luar Negeri Bebas-Aktif
Siapa yang tahu kapan Indonesia pertama kali menggunakan
Politik Luar Negeri Bebas-Aktif bisa angkat tangannya!
Jadi teman-teman, politik luar negeri suatu negara
akan lahir ketika negara tersebut sudah berdaulat. Ini disebabkan karena negara
yang berdaulat memiliki kebijakan tersendiri yang mengatur negaranya untuk
berhubungan dengan siapa saja di dunia internasional. Indonesia sendiri memilih
untuk menganut politik luar negeri yang bebas-aktif.
Landasan ideal dalam pelaksanaan politik luar negeri
Indonesia sendiri merupakan Pancasila yang sudah menjadi dasar negara
Indonesia. Nilai yang terkandung dalam Pancasila ini kemudian diadaptasi untuk
melakukan politik luar negeri. Sedangkan landasan konstitusional dalam
pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yaitu pembukaan UUD 1945. Tuh lihat,
sudah komplit bukan? Pancasila dan UUD 1945 akan terus saling melengkapi satu
sama lain.
Lalu, kenapa ya Indonesia memilih untuk melakukan
Politik Luar Negeri Bebas-Aktif?
Sini, sini aku jelasin. Indonesia memilih melakukan
Politik Luar Negeri Bebas-Aktif dikarenakan politik bebas aktif ini mengabdi
pada tujuan nasional bangsa Indonesia sendiri yang terccantum dalam pembukaan
UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi:
"Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh,
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial...”
Dari alinea keempat inilah Indonesia kemudian
mengoperasionalisasikan prinsip bebas aktif sebagai politik luar negeri
Indonesia. Namun, landasan operasional politik luar negeri Indonesia
berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan kepentingan nasional. Seperti pada awal
kemerdekaan hingga masa Orde Lama, landasan operasional dari politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif sebagian besar dinyatakan melalui maklumat
dan pidato-pidato Presiden Soekarno. Beberapa saat setelah kemerdekaan,
dikeluarkanlah Maklumat Politik Pemerintah tanggal 1 November 1945.
Kemudian pada masa Demokrasi Terpimpin 1959-1965
landasan operasional politik luar negeri Indonesia adalah berdasarkan UUD 1945
yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama, pasal 11 dan pasal 13
ayat 1 dan 2 UUD 1945, Amanat Presiden yang berjudul "Penemuan Kembali
Revolusi Kita" pada 17 Agustus 1959 atau dikenal sebagai "Manifesto
Politik Republik Indonesia".
Amanat Presiden itu sendiri kemudian dijadikan sebagai
Garis Besar Haluan Negara. Berkaitan dengan kebijakan politik luar negeri,
Manifesto tersebut memuat tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
jangka pendek dan panjang ini tidak lepas dari sejarah penjajahan Indonesia.
Walau sudah merdeka, namun perjuangan untuk mengentasikan imperialisme belum
selesai.
Hal inilah yang membuat Indonesia join ke forum GNB (Gerakan Non Blok). Anggota forum ini adalah negara-negara yang enggan berpihak dan terpengaruh atas salah satu blok. Kini, sekitar 55% penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB mengikuti forum ini. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.
2. Peran
Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia
Hohoho, siapa yang masih suka Suudzon ke
Indonesia? Suka ngerasa Indonesia cuma ‘beban’ saja? No, no, no! Kalian
yang berpikir seperti sudah salah besar loh. Indonesia memiliki banyak sekali
peran di dunia, terutama dalam membantu menciptakan perdamaian dunia. Mau tahu
apa saja peran Indonesia? Yuk kita bahas beberapa diantaranya.
· Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955
· Gerakan Non-Blok/Non Align Movement (NAM)
·
Misi Pemeliharaan
Perdamaian Garuda
Dalam ikut mewujudkan perdamaian dunia, Indonesia
mengirimkan Kontingen Garuda (KONGA) ke dunia. Sampai 2014 lalu, Indonesia
telah mengirim sebanyak 23 pasuken Kontingen Garuda.
Yang melatarbelakangi pengiriman pasukan KONGA ini adalah adanya konflik di Timur Tengah terkait permasalahan nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956. Sebagai akibatnya, pertikaian menjadi meluas dan melibatkan negara-negara di luar kawasan tersebut yang berkepentingan dalam masalah Suez. Dikarenakan hal ini, Indonesia kemudian ikut serta untuk meredakan konflik ini dengan cara mengirimkan Kontingen Garuda pada Januari 1957.
· Pembentukan Organisasi Association of South East Asian Nations (ASEAN)
· Organisasi Konferensi Islam
· Deklarasi Djuanda
· Jakarta Informal Meeting (JIM) I dan II
EmoticonEmoticon